top of page

RUDI CHANG: INFLUENTIAL BUDDHIST FIGURE 

Updated: Nov 5, 2024



SLUG : MUARO JAMBI 

LOCATION : MUARO JAMBI - INDONESIA 

CORRESPONDENT : MOCHAMAD ANDRI 

INTERVIEWEE : RUDI CHANG

TITLE : INFLUENTIAL  BUDDHIST FIGURE -  Chairperson of the Jambi Buddhist Community Association





1. Q 

00:06:18 —---------------------------> 00:15:22 

Pak, boleh tidak disebutkan nama lengkap Bapak, dan title Bapak sebagai ketua asosiasi umat Buddha? 

Sir, could you please state your full name and your title as Chairman of the Buddhist Association?


2. A 

00:15:26 —---------------------------> 00:21:26 

Perkenalkan, nama lengkap saya Upa Saka Pandita Karmagiatso Rudi Chang. 

Let me introduce myself: my full name is Upa Saka Pandita Karmagiatso Rudi Chang.


3. A 

00:22:00 —---------------------------> 00:23:16 

Biasa dipanggil Rudi Chang. 

I am commonly called Rudi Chang. 


4. A 

00:24:12 —---------------------------> 00:21:26 

Saya menjabat sebagai Ketua Perkumpulan Umat Buddha Jambi. 

I serve as the Chairman of the Buddhist Community Association of  Jambi. 


5. Q 

00:28:19 —---------------------------> 00:30:00 

Perkumpulan umat Buddha di Jambi, ya? 

The Buddhist community in Jambi, ya? 


6. A 

00:30:00 —---------------------------> 00:31:01 

Iya, betul, Pak. 

Yes, that's correct, Sir. 


7. Q 

00:31:01 —---------------------------> 00:40:25 

Pak boleh tidak dijelaskan secara singkat saja Pak historis Muaro Jambi ini kaitannya dengan ajaran agama Buddha? 

Sir, could you briefly explain the history of Muaro Jambi in relation to Buddhist teachings?


8. A 

00:41:18 —---------------------------> 00:57:04 

Candi Muaro Jambi berdasarkan penemuan yang dilakukan ada satu catatan utama yaitu dari seorang biksu dari Tiongkok yang bernama Yijing (I Tsing) yang kurang lebih tahun 670-an itu datang kesini. 

Muaro Jambi Temple, based on the discoveries made, one notable point is the visit of a monk from China named Yijing (I Tsing), who came here around the 670s."


9. A 

00:57:12 —---------------------------> 01:00:05 

Kemudian dia singgah selama kurang lebih 6 bulan. 

He then stayed for about six months. 


10. A 

01:00:06 —---------------------------> 01:06:18 

Setelah itu, dia melanjutkan perjalanannya ke India, khususnya Nalanda, untuk melanjutkan pendidikan di sana. 

After that, he continued his journey to India, specifically to Nalanda,  to further his education there. 


11. A 

01:07:00 —---------------------------> 01:13:29 

Setelah itu, dia kembali lagi ke sini, yang waktu itu namanya masih Moloyu (kerajaan Melayu). 

Later, he returned, when it was still called Moloyu (the Malay  Kingdom). 


12. A 

01:13:29 —---------------------------> 01:21:12 

Kemudian, sudah pada saat dia kembali lagi, ini sudah menjadi Shili Foshi atau Sriwijaya kurang lebih tahun 680-an. 

Then, when he returned, this area had become known as Shili Foshi or Sriwijaya around the year 680.


13. A 

01:21:16 —---------------------------> 01:34:26 

Nah, pada saat dia kembali itu, dia mengatakan bahwa di sini banyak sekali biksu-biksu yang belajar dengan tempat berada di dalam satu kota yang dikelilingi oleh tembok-tembok yang tinggi. 

Well, when he came back, he said that there were many monks here who studied in a city surrounded by high walls.


14. A 

01:35:11 —---------------------------> 01:43:02 

Nah, ini Candi Muaro Jambi, khususnya kawasan Candi Kedaton ini, bisa kita lihat bagaimana dikelilingi oleh tembok-tembok yang tinggi. 

Well, this is Muaro Jambi Temple, specifically the Kedaton Temple area, where we can see how it is surrounded by high walls.


15. A 

01:43:18 —---------------------------> 01:48:18 

Dia mengatakan pada saat itu banyak sekali biksu-biksu yang belajar agama Buddha, ada ribuan.

He said that at that time, there were many monks studying Buddhism—thousands of them.


16. A 

01:48:18 —---------------------------> 01:57:04 

Dengan tradisi yang berkembang pada saat itu, tradisi Hinayana atau seperti yang kita kenal saat ini yaitu tradisi Theravada. 

With the tradition that developed at that time, there was the Hinayana tradition, which we know today as the Theravada tradition.


17. Q 

01:58:25 —---------------------------> 02:00:10

Kontribusi terhadap penyebaran ajaran agama Buddha sendiri seperti apa, Pak?

What is the contribution (of this place) to the spread of Buddhism itself?


18. A 

02:00:19 —---------------------------> 02:05:22

Pada saat itu, adalah pusat pendidikan.

At that time, it was a center of education.


19. A 

02:05:22 —---------------------------> 02:13:17

Karena pusat pendidikan, tentu ini menyebarkan banyak sekali biksu-biksu dan tokoh-tokoh agama Buddha ke segenap penjuru dunia.

Because it is a center of education, of course, it spreads many monks and Buddhist figures to all corners of the world.


20. A 

02:13:17 —---------------------------> 02:20:19

Karena disini juga banyak orang dari berbagai penjuru dunia yang datang belajar untuk mendalami, salah satunya adalah biksu I-Tsing (Yijing) tadi.

Because here there are also many people from all over the world who come to study in depth, one of whom is the monk I-Tsing (Yijing) mentioned earlier.


21. A 

02:21:00 —---------------------------> 02:28:12

Kemudian tahun 1012 itu ada seorang biksu yang bernama Athisa (guru besar Buddha dari India) juga datang dari India untuk datang belajar di sini.

Then in 1012, there was a monk named Athisa (a great Buddhist teacher from India) who also came from India to study here.


22. A 

02:28:14 —---------------------------> 02:23:13

Jadi penyebarannya kemana-mana, termasuk ke daerah Jawa.

So it spread everywhere, including to Java.


23. A 

02:32:18 —---------------------------> 02:52:29

Seperti kita lihat, ajaran Buddha Mahayana yang berkembang di sana sampai ke Borobudur, dengan adanya penggambaran di tiga kitab suci yang berkembang di sana yaitu Gandawyuha, Lalitawistara, dan Karmawibhangga yang dipahat di sekelilingnya Borobudur, itu sebagian besar semua berasal dari Muaro Jambi.

As we can see, the Mahayana Buddhism that developed there reached Borobudur, with the depictions in the three holy books that developed there, namely Gandawyuha, Lalitawistara, and Karmawibhangga, which were carved around Borobudur; most of them all came from Muaro Jambi.


24. Q 

02:54:10 —---------------------------> 02:57:01

Kalau secara pribadi, apa makna candi ini bagi Bapak?

Personally, what is the meaning of this temple for you?


25. A 

02:57:17 —---------------------------> 03:17:11

Candi ini adalah satu tempat untuk kontemplasi, pusat pembelajaran, dan pusat bagi kami untuk mengenal kembali mengenang kembali ajaran-ajaran Buddha dan ajaran guru-guru besar pada zaman dahulu yang telah membawa kemajuan bagi bangsa Indonesia, khususnya di bidang pendidikan agama dan filsafat.

This temple is a place for contemplation, a center of learning, and a center for us to re-remember the teachings of Buddha and the teachings of the great teachers in ancient times who have brought progress to the Indonesian nation, especially in the fields of religious education and philosophy.


26. A 

03:18:12 —---------------------------> 03:21:20

Seperti Guru Sakya Kirti dari abad ke-7.

Like Guru Sakya Kirti from the 7th century.


27. A 

03:21:23 —---------------------------> 03:34:10

Kemudian juga ada Guru Dharmakirti, itu gurunya Athisa, di mana salah satu ajaran utama yang beliau ajarkan yaitu tentang ‘Tepa Selira’ atau ‘Tenggang Rasa’ yang hari ini berkembang di Tibet.

Then there is also Guru Dharmakirti; that is Athisa's teacher, where one of the main teachings that he taught was about 'Tepa Selira' or 'Tolerance,' which is currently developing in Tibet.


28. A 

03:34:22 —---------------------------> 03:47:02

Kita tahu dengan ajaran yang namanya ‘Tonglen’, Tong itu artinya terima, Len itu artinya kasih, yang hari ini kita sebut dengan terima kasih, yaitu ajarannya intinya adalah “kuterima penderitaanmu dan kukasih kebahagiaan milikku”.

We know the teaching called 'Tonglen'; Tong means accept, Len means love, which today we call gratitude. The essence of the teaching is, "I accept your suffering, and I give you my happiness."


29. A 

03:48:01 —---------------------------> 03:53:12

Jadi kita terhadap teman-teman yang lain itu kita memiliki toleransi yang sangat tinggi.

So we have a very high tolerance towards other friends.


30. A 

03:53:22 —---------------------------> 03:55:07

Tepa selira yang sangat tinggi.

A very high sense of tolerance.


31. A 

03:55:16 —---------------------------> 03:59:14

Kalau ada yang sedang susah, sedang menderita, kita akan membantu meringankan.

If someone is having a hard time, suffering, we will help ease their burden.


32. A 

03:59:14 —---------------------------> 04:01:16

Kalau kita sedang bahagia, kita akan berbagi.

If we are happy, we will share.


33. A 

04:01:20 —---------------------------> 04:03:05

Itu kurang lebih ajaran dari sini.

That's more or less the teaching from here.


34. Q 

04:04:11 —---------------------------> 04:17:24

Pak, ini kan lagi di restorasi, ya? Mencoba dilestarikan oleh pemerintah, ya? Manfaat dari situs ini dijaga untuk umat Buddha sendiri seperti apa, Pak?

Sir, this is being restored, right? The government is trying to preserve it, right? What are the benefits of preserving this site for Buddhists themselves?


35. A 

04:18:04 —---------------------------> 04:27:10

Tentu, kami sangat mendukung dan sangat bahagia sekali pemerintah untuk menjaga dan melestarikan Candi Muaro Jambi maupun candi-candi lainnya.

Of course, we fully support and are very happy for the government to maintain and preserve Muaro Jambi Temple and other temples.


36. A 

04:27:19 —---------------------------> 04:36:06

Karena ini menjadi sebuah tempat bagi kami untuk beribadah, meditasi, kontemplasi, dan belajar dari masa lalu.

Because this is a place for us to worship, meditate, contemplate, and learn from the past.


37. A 

04:36:20 —---------------------------> 04:41:04

Dan bagi umat Buddha sendiri, tempat ini, terutama Candi Kedaton, adalah tempat yang sangat penting.

And for Buddhists themselves, this place, especially Kedaton Temple, is a very important place.


38. A 

04:41:04 —---------------------------> 04:55:05

Karena dari 2017, kita sudah rutin mengadakan kegiatan Waisak bersama umat Buddha Jambi itu di sini, dengan dihadiri oleh tiga ribu sampai lima ribu orang untuk bersama-sama merayakan Hari Waisak tersebut.

Because since 2017, we have routinely held Waisak activities with Jambi Buddhists here, attended by three to five thousand people to celebrate Waisak Day together.


39. A 

04:55:16 —---------------------------> 05:04:19

Dan ini sangat berharga sekali bahwa pemerintah membantu kami, menyediakan tempat bagi kami untuk beribadah, di tempat yang sangat bersejarah ini.

And it is very valuable that the government helps us by providing a place for us to worship in this very historic place.


40. Q 

04:04:11 —---------------------------> 04:17:24

Kan Bapak bilang tadi ini jadi tempat perayaan Waisak, ya. Kenapa itu menjadi tempat spiritual yang penting untuk dijaga?

You said earlier that this is a place to celebrate Waisak, right? Why is it an important spiritual place to maintain?


41. A0

5:17:01 —---------------------------> 05:21:18

Ya, tentu kita tahu bahwa tempat ini sudah ada kurang lebih 1500 tahun.

Yes, of course, we know that this place has existed for approximately 1500 years.


42. A

05:21:22 —---------------------------> 05:26:07

Sudah banyak guru-guru besar yang datang dan belajar di sini.

Many great teachers have come and studied here.


43. A

05:26:12 —---------------------------> 05:32:19

Kemudian tempat ini juga sumber ajaran-ajaran besar; tadi salah satunya adalah Tonglen tadi (terima kasih).

Then this place is also a source of great teachings; one of them was Tonglen mentioned earlier (thank you).


44. A

05:32:19 —---------------------------> 05:40:10K

emudian ada ajaran Prajnaparamita (sering disebut juga sebagai Prasna Paramita); itu tentang berkah kebijaksanaan.

Then there is the teaching of Prajnaparamita (often also called Prasna Paramita); it is about the blessing of wisdom.


45. A

05:40:12 —---------------------------> 05:46:16

Nah, ini semua ajaran-ajaran yang dulunya bersumber dari sini, bahkan dibawa ke India dan berkembang di Tibet.

Well, these are all teachings that used to originate from here, even brought to India and developed in Tibet.


46. A

05:46:29 —---------------------------> 05:50:19

Jadi disini pernah menjadi pusat agama Buddha.

So this was once the center of Buddhism.


47. A

05:49:12 —---------------------------> 05:54:23Sehingga bagi kami umat Buddha, tentu berkontemplasi dan beribadah disini sangat penting nilainya.

So for us Buddhists, of course, contemplating and worshiping here is very important.


48. Q

05:56:26 —---------------------------> 05:58:12

Biasanya orang di sini melakukan apa, Pak?

What do people usually do here?


49. A

05:59:00 —---------------------------> 06:06:07

Kalau umat Buddha datang ke sini, yang utama adalah mereka pasti melakukan ada beberapa hal ritual yang dilakukan.

If Buddhists come here, the main thing is that they must do some rituals.


50. A

06:07:08 —---------------------------> 06:09:29

Yang pertama melakukan Namaskara atau memberi penghormatan.

The first is doing Namaskara or paying respect.


51. A

06:10:13 —---------------------------> 06:15:04

Kemudian melakukan Pradaksina, yaitu berjalan berkeliling untuk menghormati tempat suci.

Then doing Pradaksina, which is walking around to pay respect to holy places.


52. A

06:15:25 —---------------------------> 06:26:05

Kemudian yang ketiga, yaitu duduk bermeditasi untuk menenangkan batin, mengendapkan batin, dan melatih kesadaran (Eling).

Then the third is sitting in meditation to calm the mind, settle the mind, and train awareness (Eling).


53.A

06:26:11 —---------------------------> 06:33:03

Kemudian yang lain adalah untuk belajar mengingat kembali ajaran-ajaran Buddha yang pernah berkembang dan diajarkan di sini.

Then the other is to learn to remember the teachings of the Buddha that once developed and were taught here.


54. Q

06:33:14 —---------------------------> 06:35:15

Jadi, memang tempat ini sering dipakai untuk meditasi.

So, is this place often used for meditation?


55. A

06:35:20 —---------------------------> 06:36:14

Sangat sering.

Very often.

56. Q

06:39:20 —---------------------------> 06:48:28

Apakah ada persyaratan tersendiri dari suatu tempat untuk dijadikan tempat meditasi? Kenapa ini menjadi tempat meditasi?

Are there any specific requirements for a place to be used as a meditation place? Why is this a meditation place?


57. A

06:51:06 —---------------------------> 06:53:25

Sebenarnya, meditasi tidak ada tempat yang khusus.

Actually, there is no special place for meditation.


58. A

06:54:06 —---------------------------> 07:00:06

Meditasi itu adalah menjaga kesadaran, dan kesadaran itu bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja.

Meditation is maintaining awareness, and awareness can be done anywhere and anytime.


59. A

07:00:06 —---------------------------> 07:03:14

Jadi, contohnya, misalnya pada saat kita berdiri, duduk, makan, atau tidur, itu penuh dengan kesadaran.

So, for example, when we stand, sit, eat, or sleep, it is full of awareness.


60. A

07:07:16 —---------------------------> 07:09:07

Tempat ini memiliki arti penting.

This place has an important meaning.


61. A

07:09:07 —---------------------------> 07:19:17Terutama adalah karena tempat ini pernah menjadi pusat pengajaran agama Buddha, dan banyak ajaran-ajaran Buddha yang baik-baik yang hari ini berkembang itu berasal dari sini.

Especially because this place was once the center of Buddhist teaching, and many good Buddhist teachings that are developing today come from here.


62. A

07:19:17 —---------------------------> 07:21:18

Sehingga kita bisa berkontemplasi di sini.

So we can contemplate here.


63. A0

7:21:26 —---------------------------> 07:25:19

Dan meditasi itu adalah salah satu metode kita untuk kontemplasi tersebut.

And meditation is one of our methods for that contemplation.


64. Q

07:27:02 —---------------------------> 07:34:18

Apakah ada ajaran Buddha baru yang ditemukan ketika penggalian candi ini?

Were there any new Buddhist teachings discovered during the excavation of this temple?


65. A

07:35:04 —---------------------------> 07:40:12

Sampai saat ini kita belum menemukan prasasti tertulis apa pun terkait ajaran-ajaran di sini.

Until now, we have not found any written inscriptions related to the teachings here.


66. A

07:40:12 —---------------------------> 07:46:20

Tetapi beberapa arca, contohnya arca Prajnaparamita yang ditemukan di area Candi Gumpung,

But some statues, for example, the Prajnaparamita statue found in the Gumpung Temple area,


67. A

07:47:02 —---------------------------> 07:51:28

Itu juga merupakan sebuah penggambaran dan mengingatkan kembali tentang ajaran Prajnaparamita.

That is also a depiction and a reminder of the Prajnaparamita teachings.


68. A

07:54:13 —---------------------------> 08:00:08

Kemudian, justru catatan itu banyak berasal dari luar; kita lihat baik itu dari Tibet, India, dan Bhutan.

Then, in fact, many of the records come from outside; we see both from Tibet, India, and Bhutan.


69. A




08:00:13 —---------------------------> 08:10:16

Itu banyak mencatat bahwa agama Buddha yang berkembang di tempat mereka saat ini itu banyak bersumber dari Swarnadwipa atau Pulau Emas, atau Jambi saat ini.

It records a lot that Buddhism that developed in their current place came from Swarnadwipa or Pulau Emas, or Jambi today.


70. A

08:12:23 —---------------------------> 08:13:22

Oke, terima kasih.

Okay, thank you.




Comments


©2020 by Archatra Media Internasional

bottom of page